Komitmen dr H Jusuf SK, di bidang pendidikan mendapat simpati khusus dari kalangan pendidikan di Kota Balikpapan. Dihadapan 1.500 guru se Kota Balikpapan yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), pada seminar Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kaltim, yang digelar di ball room Hotel Senyiur Balikpapan, 21/3 lalu, Jusuf memaparkan berbagai bentuk kebijakan pendidikan yang telah dilaksanakan di Kota Tarakan.
Misalnya pembangunan infrastruktur dan kebijakan perbaikan kesejahteraan guru yang telah dilaksanakan sejak tahun 2001 lalu.
Jusuf SK dalam acara ini diundang sebagai pembicara bersama Prof DR Muhammad Surya, Ketua Umum PGRI sekaligus sebagai anggota DPD-RI.
Bicara soal pendidikan, Jusuf SK menempatkan pendidikan sebagai faktor utama dalam pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sedangkan untuk pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan, Jusuf menempatkan masalah kesejahteraan guru sebagai pilar utama.
Kesejahteraan guru seperti yang telah dilaksanakan di Kota Tarakan sejak tahun 2001 lalu, adalah pemberian insentif kepada guru sebesar Rp 525.000 kemudian ditingkatkan Rp875.000 serta insentif kepada para kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Selain insentif, pemerintah juga memberikan pakaian seragam gratis dan askes plus kepada tenaga guru dan penyediaan fasilitas perumahan.
"Tidak ada kata lain untuk peningkatan mutu pendidikan, selain pemerintah harus memberikan perhatian kepada para guru," ujar Jusuf disambut aplaus dari ribuan peserta seminar.
Jusuf SK sejauh ini memang baru satu-satunya kepala daerah yang memberikan perhatian serius terhadap dunia pendidikan, utamanya kesejahteraan para guru. Bahkan, Jusuf SK tidak saja memberikan insentif kepada guru negeri saja, namun juga diberikan kepada guru-guru dari sekolah swasta.
"Tidak ada lagi guru yang menderita, jika semua kepala daerah mengambil kebijakan seperti itu," timpal Ketua Umum PGRI Prof DR M Surya memberikan apreseasi terhadap kebijakan pendidikan yang diambil oleh Jusuf SK.
Secara tegas, Surya mengungkapkan, peranan Jusuf SK dalam dunia pendidikan di Kalimantan Timur, memang sangat besar. Surya bahkan menyebut calon gubernur Kalimantan Timur ini, sebagai pejuang pendidikan.
Tokoh pendidikan nasional ini mengakui, tidak banyak kepada daerah yang memiliki perhatian serius kepada dunia pendidikan.
"Membangunan dunia pendidikan itu tidak dapat dirasakan langsung dampaknya, tetapi baru akan dirasakan setelah bertahun-tahun," terangnya.
"Hanya pemimpin yang berhati iklas saja yang mau berinvestasi di dunia pendidikan," lanjutnya.
Selain Prof DR M Surya, komentar-komentar terhadap keseriusan Jusuf SK membangun pendidikan di Kota Tarakan, juga datang dari Ketua Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kalimantan Timur, Subiyanto.
Subiyanto, malah menyebut Jusuf SK sebagai pendekar dunia pendidikan.
"Mewakili para guru, saya sangat berterimakasih kepada Jusuf SK, yang memiliki perhatian lebih terhadap kesejahteraan para guru. Memang hanya pemimpin yang iklas saja yang mau membangun dan berinvestasi dalam dunia pendidikan," ujar Surya diakhir dialog dengan para peserta seminar.